ALAT DAN BAHAN
ALAT
1. blender
ukuran kecil,sedang dan besar
2. timbangan
elektrik
3.
batang pengaduk
4.
seperangkat alat maserasi dan perkolasi
5.
sendok plastic
6.
corong bucner
7. Erlenmeyer
8.
beker glass
BAHAN
1. Daun jambu
2. Methanol
3. Alumunium foil
4. Kertas saring
CARA KERJA
MASERASI
1. Daun jambu di timbang sebanya 250 mg
2. Sebuk daun jambu di ekstrak dengan cara maseasi,
serbuk yang sudah di timabng di masukkan ke dalam bejana (toples)
3. Pelarut di tamahkan dengan perbandingan 1: 10
250 mg sebuk 2500 mg pelarut
4. Di rendam serbuk daun jambu di aduk mengunakan
pengaduk selama 3 hari dalam satu hari di lakukan 2 kali pengadukan
5. Rendemen di saring mengunakan corong Buchner
6. Pelarut di uapakan dengan rotary evavorator
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini adalah melakukan
ekstraksi cara dingin, metodeyang digunakan yaitu maserasi dan perkolasi yang
di aplikasikan pada daun jambu biji dalam bentuk serbuk, dalam bentuk serbuk di
harapkan simplisia akan memiliki tegangan permukaanyang tinggi saat dilarutkan
dalam cairan penyari sehingga di dapat hasil penyarian yang optimal. pemilihan
pelarut akan menjadi pertimbangan yang sangat penting karena kecocokan pelarut
dengan kandungan zat aktif dalam simplisia akan mempengaruhi jumlah zat yang dapat
tersari dalam pelarut. kandunagn yang terdapat dalam daun jambu biji
diantaranya yaitu alkaloid,flavonoid,antrakinon dan tanin. dalam ekstraksi kali
ini di pilih pelarut metanol sebagai penyari, metanol memiliki gugus hidroksi
yang bersifat polar dan gugus alkali yang bersifat non polar, dengan adanya dua
gugus tersebut maka zat aktif yang terkandung dalam simplisia baik yang
bersifat polar ataupun non polar akan tertarik secara merata.
maserasi merupakan proses
pengekstraksi simplisia dengan pelarut yang di bantu pengaduk den gan
temperatur ruangan. tujuan dari maserasi adalah menarik zat aktif yang tidak
tahan panas maupun yang tahan panas. prinsif dari maserasi adalah cairan
penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung
zat aktif karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zak aktif di dalam
sel dan di luar sel maka larutan terpekan akan terdesak keluar. pada proses
ekstraksi berat serbuk daun jambu yang di ekstraksi adalah 250 g perbandingan
pelarut yang di gunakan adalah 1; 10 maka pe;arut yang di butuhkan adalah
2500 ml, kemudian dilakukan proses maserasi dan remaserasi.
proses maserasi ini sebanyak 250 gram serbuk simplisia daun jambu
biji dimasukkan ke dalam bejana(toples). dan di rendam dalam 70 bagian larutan
penyari (metanol) di lakukan selam 3 hari untuk menjenuhkan, di lakukan
pengadukan dua kali dalam satu hari, pengadukan ini berfungsi untuk
memaksimalkan kontak antara pelarut dan serbuk simplisia agar zat berkhasit benar-benar
tertarik. setelah maserasi dilakukan penyaringan untuk memisahkan maserat
dengan serbuk. serbuk atau ampas sisa maserat akan di gunakan untuk remaserasi.
remaserasi adalah proses maserasi ulang dari sisa maserasi sebelumnya dengan 30
bagian pelarut yaitu 750ml. proses remaserasi ini sama dengan proses maserasi
yang mengunakan pengadukan dan penjenuhan.hasil dari maserasi dan remaserasi di
jadikan satu ke dalam toples sampai akan di lakukan pengentalan ekstrak.
Perkolasi merupakan ekstraksi dengan pelarut selalu baru
yang umunya di lakukan pada temperature ruangan prinsif dari metode perkolasi
adalah dengan menempatkan serbuk simplisia yang sudah halus pada suatu bejana
silinder, yang bagian bawah diberi sekat berpori, di ekstraksi mengunakan
pelarut yang cocok dengan cara melewatkan secara perlahan-lahan. Pada proses
ekstraksi, bubuk serbuk simplisia yang di gunakan adalah 250 gram perbandingan
pelarut yang di gunakan adalah 1:10. Jadi pelarut yang di gunakan pada
ekstraksi ini adalh 2500ml. kemudian di lakukan tahapan-tahapan proses
perkolasi meliputi pembasahan yang di lakukan dengan cara memasukan 250 gram
simplisia ke dalam beker glass dan memasukan methanol sampai semua bagian
simplisia ini terbasahi, fungsi pembasahan ini adalah untuk mempermuda masuknya
pelarut pada simplisia waktu dalam wadah percolator. Proses selanjutnya adalah
perendaman yang di lakukan dalam percolator dengan cara memasukan 250 gram
simplisia yang sudah di basahi ke dalam percolator dan di tambahkan beberapa ml
methanol untuk di lakukan perendaman, setelah warna pelarut menjadi keruh maka
pelarut di keluarkan melalui kran yang terdapat pada perkolatordan di tambahkan
pelarut lagi tiap ml pelarut di catat. Proses perendaman ini berfungsi untuk
menyari zat-zat yang tekandung dalam simplisia.
Perkolat(hasil perkolasi) yang di dapat di lakukan
pengentalan sehingga di dapat ekstrak kental dengan mengunakan alat Rotary
evaporator. Prinsif rotary evaporator yaitu proses pemisahan ekstraksi cairan
penyarinya dengan pemanasan yang di percepat oleh putaran dari labu alasbulat.
cairan penyari dapat menguap 5-10 c di bawah titik didih pelarutnya di sebabkan
oleh penurunan tekanan dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyari akan
menguap naik ke kondensor dan akan mengalami kondensasi menjadi molekul molekul
cairan pelarut murni di tamping dalam labu alas bulat.
Hasil rendemen yang di dapat setelah di lakukan
pengentalan ekstraksi yaitu 28% rendemen perkolasi dan 20% rendemen maserasi. Dari
hasil yang didapat terdapat perbedaan 8% antara maserasi dan perkolasi.
No comments:
Post a Comment